Penyanyi dan penulis lagu Mohammad Istiqamah Djamad, atau yang lebih dikenal Is memperkenalkan sebuah karya solo terbarunya di dunia musik. Mantan personel Payung Teduh ini membuka lembaran baru pasca memutuskan hengkang dari Payung Teduh. Pusakata, begitu is menyebut project solo terbarunya. Ia menyebut Pusakata sebagai nama panggungnya saat ini.
Menurut Is, Pusakata sendiri memiliki makna yang cukup dalam. Ia menyebut bahwa Pusakata menjadi sebuah ekspresi dirinya pada saat ini untuk dapat menjaga waktu dengan keluarga dan masyarakat agar tidak berfoya-foya yang bisa membuat dirinya melupakan perannya saat ini.
Seperti dikutip dalam wawancara Is dengan Kumparan, ia menyebut bahwa dirinya berharap semoga Pusakata dapat menjadi sarana bagi dirinya untuk lebih sadar terhadap peran dan bisa bergerak.
Pusakata sendiri merupakan pemberian nama oleh anak Is, Jingga kepada adik lelakinya. Selain itu, Pusakata sendiri memiliki makna lain harta karun milikmu. Ini merupakan makna yang diambil dari Bahasa Bugis Makassar. Hal ini selaras dengan apa yang ia ungkapkan di akun instagram pribadi miliknya.
Musisi berusia 34 tahun ini juga menyebutkan bahwa dalam setiap lagu yang ia nyanyikan dapat membekas di telinga serta pikiran masyarakat. Lebih lanjut, ia juga berharap semoga setiap orang yang mendengarkan lagunya dapat menghargai karya-karya yang ia ciptakan. Selain itu Is juga berharap bahwa Pusakata punya jeda waktu dari setiap lagu yang ia keluarkan, dimana para pendengarnya dapat fokus ke satu karya terlebih dahulu.
Pusakata sendiri hingga saat ini sudah memiliki beberapa single yang menjadi andalannya seperti Lagu Pesisir dan Kehabisan Kata. Dalam perjalanannya sejak berpisah dengan Payung Teduh, Is bersama Pusakata sudah menelurkan 1 album yang diberi judul Dua Buku.
Selain ingin memberikan karya lagu yang bisa didengarkan oleh masyarakat, Is juga tidak ingin tergesa-gesa dalam menciptakan suatu karya lagu. Ada beberapa hal yang ia pertimbangkan, salah satunya adalah popularitas dari karya lagu tersebut. Ia memiliki sebuah keinginan dalam menciptakan lagu yang nantinya dapat dikenal bahkan populer di masyarakat tanpa harus khawatir akan dilupakan ketika ia merilis karya lagu terbaru lainnya.
Pelantun lagu ‘Lagu Pesisir’ ini juga menyebutkan akan terus berkarya dan menciptakan lagu-lagu yang bertema tentang kehidupan sehari-hari, sosial, kondisi lingkungan, hingga keluarga. Ia melihat bahwa musisi yang mau membuat karya dengan tema-tema tersebut masih sangat sedikit yang menciptakan.
Meskipun menciptakan lagu dengan tema-tema tersebut, Is tetap yakin bahwa berkarya bersama Pusakata adalah sesuai dengan jalan yang telah ia pilih yaitu menciptakan karya lagu yang sesuai dengan tema kehidupan, sosial, lingkungan, dan keluarga.
Lagu ‘Cemas’ yang dirilis pada 2018 misalnya. Lagu ini bertema tentang anak-anak. Lagu ini menceritakan bahwa masih banyak anak-anak yang tidak mendapatkan haknya secara baik. Lagu ini menceritakan bahwa masih banyaknya kasus penjualan dan perdagangan manusia, pelecehan seksual pada anak, kekerasan anak dalam rumah tangga, hingga peperangan yang masih banyak melibatkan anak-anak. Lagu ini menjelaskan bahwa anak-anak merasa cemas dan ingin lari dari sebuah tempat yang gelap. Tetapi, di sisi lain anak-anak tidak tahu kemana mereka harus pergi dan meminta pertolongan.
Lagu ini memiliki pesan yang cukup dalam, mengajak orang-orang untuk semakin peduli dan bersama-sama melindungi hak anak terkait permasalahan perdagangan manusia, pelecehan seksual pada anak, hingga kekerasan dan perang di belahan dunia manapun.
Selepas hengkang dari Payung Teduh, Is bersama Pusakata terus menelurkan karya-karya lagu yang terdapat makna di setiap bait lirik lagunya. Hal ini dibuktikan dengan lahirnya lagu ‘Lagu Pesisir’ yang menjadi single terbaru dari Is bersama Pusakata. Lagu ini menjadi lagu yang cocok dinikmati dalam suasana hujan dan sendu. Lagu ini bertemakan kerinduan baik kerinduan yang sudah selesai maupun kerinduan yang belum selesai. Selain dua lagu yang menjadi andalan Is di Pusakata, ada beberapa lagu yang sudah masuk ke dalam project album Pusakata. Album yang pertama sudah diperkenalkan kepada masyarakat yaitu Dua Buku yang release pada tahun 2019.
Selain berkarya melalui lagu-lagu pribadinya di Pusakata, Is juga di tahun 2020 ini menjalani beberapa kolaborasi dengan musisi lain. Karya terbarunya di tahun 2020 ini adalah kolaborasi dirinya dengan band Drive. Dalam karya terbarunya bersama Drive, Is tidak hanya menunjukkan keahlian vokalnya saja tetapi juga menunjukkan keahliannya bermusik dengan memainkan gitar yang juga menjadi andalannya selain vokal yang sangat merdu. Di lagu ‘Djiwa Moeda’ ini Is seperti menunjukkan bahwa ada cita rasa lain yang tetap khas ada di lagu ini.
Selain dari tema yang diangkat di setiap lagunya, Is juga mulai melepaskan sosok yang membuat ia kental dengan Payung Teduh. Selain itu, ia juga menunjukkan bahwa kini ia semakin menikmati hidup dengan postingan-postingan kehidupan sehari-hari di instagram pribadi miliknya.
Artikel ini ditulis untuk superlive.id
Comments