top of page

Hal yang Harus Dilakukan Ketika Berlibur ke Banyuwangi!

Nasuha Ali

yang Harus Dilakukan Ketika Berlibur ke Banyuwangi! - Banyuwangi kini menjadi salah satu tujuan bagi para wisatawan yang ada di provinsi Jawa Timur. Hal ini dibuktikan dengan data kunjungan wisatawan ke Banyuwangi pada tahun 2019 yang menembus angka 5.4 juta wisatawan. Data tersebut meningkat jika dibandingkan dengan data yang ada pada 2018, yakni 4.9 juta orang. Dikutip dari Media Indonesia (Liputan Januari 2020), dari 5.4 juta wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi terdapat 400 ribu wisatawan asing yang berlibur ke Banyuwangi.


Kenaikan jumlah angka wisatawan yang datang ke Banyuwangi memang tujuan utamanya adalah untuk melihat kecantikan yang dimiliki oleh Gunug Ijen dengan Blue Firenya. Blue Fire Gunung Ijen ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang datang ke Banyuwangi. Wisatawan tidak akan bisa menemukan fenomena kecantikan Blue Fire Ijen di tempat lain.


Selain keindahan Gunung Ijen, Banyuwangi yang merupakan wilayah pesisir juga memiliki keindahan pantai dan laut yang tidak kalah cantik dan eksotis dari pulau tetangga; Bali. Bagaimana tidak, Banyuwangi memiliki garis pantai yang cukup panjang dan memiliki keindahan luar biasa.


Lalu, apa yang harus dilakukan oleh wisatawan yang baru pertama kali akan berkunjung ke Banyuwangi?


Gue sendiri sudah mengunjungi Banyuwangi 2 kali pada periode 2017. Kesempatan yang hadir pada tahun 2017 ini menjadi kesempatan yang cukup saya nanti-nantikan. Keinginan untuk berkunjung ke Banyuwangi dan menikmati keindahannya ini sebenarnya sudah cukup lama. Namun, kesempatan itu baru hadir pada 2017. Untuk kesempatan yang pertama, gue mengunjungi Banyuwangi memang untuk berlibur. Sedangkan untuk kesempatan kedua, gue berkunjung ke Banyuwangi untuk menghadiri sebuah local conference yang diakhiri dengan berlibur tentunya! hehe.


Gue punya beberapa tips yang dilakukan ketika Anda akan mengunjungi Banyuwangi. Tentu, tips ini berasal dari pengalaman ketika mengunjungi Banyuwangi pada saat itu.


Itinerary yang jelas dan searah


Buat gue pribadi, membuat itinerary perjalanan sebelum keberangkatan menjadi panduan dan penyelamat saya dalam menentukan apa saja yang akan gue lakukan di tempat yang akan saya kunjungi. Itinerary ini menjadi petunjuk dan pengingat saya ketika akan berlibur. Mengapa harus membuat dan memiliki itinerari yang jelas dan searah ketika akan berlibur?


Jawabannya sederhana; karena gue ingin menikmati liburan dengan sempurna dan tidak membuang banyak waktu, uang, dan tenaga.


Hal yang pertama kali akan gue lakukan adalah mencari tahu di kota yang akan gue kunjungi itu ada apa saja. Misal; wisata pantai, wisata alam, hingga wisata kuliner yang ada di kota tersebut dan nantinya akan gue datangi.


Lalu, ketika sudah mengetahui akan pergi ke tempat wisata mana saja, langkah kedua yang akan gue lakukan adalah mencari tahu jarak antar tempat yang akan dikunjungi. Gue selalu ngelakuin buat cari tempat wisata dan kuliner yang searah perjalanan. Jadi, ketika gue udah mulai keroncongan, gue udah tau gue akan makan apa di dekat tempat wisata. Semua sekarang serba mudah kok!


Template yang gue gunakan untuk itinerary:



Gampang kan? Yuk selalu membuat itinerary sebelum melakukan perjalanan!


Pilihan transportasi yang cocok


Tips kedua ini bisa lo lakukan ketika memilih Banyuwangi sebagai tempat wisata yang akan dikunjungi. Akses menuju Banyuwangi sendiri pada saat gue berkunjung itu ada 3 pilihan; kereta api, pesawat terbang, dan perjalanan darat dengan bus malam ataupun kendaraan pribadi.


Gue sendiri pada saat berkunjung ke Banyuwangi memilih menggunakan kereta api dari Yogyakarta. Kebetulan waktu itu lagi domisili di Jogja. Sebelum menjatuhkan pilihan menggunakan kereta api, gue sendiri punya dua (2) opsi lainnya; Bus atau pesawat terbang.


Setelah menentukan pilihan akan menggunakan transportasi apa, gue lalu menentukan jam keberangkatan sebelum membeli tiket. Hal kecil yang biasa gue lakukan adalah mencari tahu jam keberangkatan yang tersedia dari kereta api.


Pada saat itu, gue juga memiliki tiga (3) opsi menuju Banyuwangi, yaitu: Perjalanan langsung dari Yogyakarta menuju Banyuwangi dengan menggunakan Kereta Sri Tanjung keberangkatan pagi), perjalanan dari Jogja menuju Jember dengan menggunakan KA Logawa lalu transit untuk melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi, dan pilihan ketiga yakni dari Jogja menuju Surabaya untuk transit dengan KA Sancaka Pagi dan melanjutkan perjalanan menuju Banyuwangi dari stasiun Surabaya Gubeng.


Karena pada saat itu waktu yang gue miliki terbatas, maka opsi perjalanan langsung Jogja - Banyuwangi menggunakan KA Sri Tanjung menjadi opsi yang paling tepat. Meskipun memang perjalanan menjadi terasa lebih panjang jika saya memilih transit dari Surabaya menggunakan KA Sancaka.


Pemilihan transportasi ini juga berlaku untuk perjalanan pulang saya. Transit melalui Surabaya menjadi opsi yang cukup baik mengingat saya mengejar sampai di Jogja minggu malam.


Buat gue, pemilihan transportasi ini menjadi satu hal yang cukup penting. Kenapa? karena jika saya memilih Transportasi yang kurang tepat, maka sudah dapat dipastikan jika itinerary saya pun akan berantakan saat sebelum berangkat. Terlihat sepele memang, tapi ini akan menjadi cukup penting dalam melakukan sebuah perjalanan!


Mencari tahu sesuatu yang khas

"

Buat gue, hal yang harus gue coba ketika mendatangi sebuah kota yang baru saya kunjungi adalah dengan mencicipi sesuatu yang khas di kota tersebut. Maka langkah yang gue lakukan sudah barang tentu mencari ke-khas-an tersebut dengan bertanya melalui om gugel!


"Oke google, rekomendasi makanan enak di Banyuwangi"


Belum lengkap rasanya jika datang ke Banyuwangi tanpa menikmati Sego Tempong atau Nasi Tempong. Sego Tempong ini menjadi salah satu panganan yang cukup khas di Banyuwangi. Perpaduan Sego dengan sayuran seperti bayam, daun kemangi yang dipadukan dengan tahu, tempe, bakwan jagung, dan ikan jambal yang disiram oleh kuah sambal kacang atau sambal terasi yang khas. Kalau saya mencari dari Wikipedia, ternyata Tempong berasal dari Suku Osing (Suku Asli Banyuwangi) yang memiliki arti "Tampar" dalam Bahasa Indonesia. Wah, pantas saja seperti ditampar pedasnya Sego Tempong!


Satu hal yang harus dilakukan ketika sedang berada di Banyuwangi, ke Kawah Ijen untuk menikmati fenomena Blue Fire. Fenomena ini berdasarkan dari banyak sumber memang hanya ada di Kawah Ijen saja. Selama perjalanan menuju Kawah Ijen, saya juga menemukan fenomena unik lainnya yang baru saya temui ketika berkunjung ke Banyuwangi.


Ketika sedang melakukan pendakian menuju Kawah Ijen, saya menemukan sebuah aktivitas yang unik. Kawah Ijen ternyata memiliki ojek manusia atau disebut Ojek Ijen atau Taksi Ijen. Ojek ini tidak seperti ojek yang sering kita lihat pada umumnya. Ojek ini dibuat dari gerobak yang sudah dimodifikasi untuk mengankut manusia dengan posisi setengah tidur. Uniknya lagi, ojek ini tidak menggunakan mesin seperti ojek pada umumnya yang sering kita lihat. Ojek ini murni menggunakan tenaga manusia. Biasanya ada 2 atau 3 orang yang menarik ojek ini. Wah, unik ya!


Ojek yang mengangkut manusia dan ditarik oleh tenaga manusia
Ojek Ijen (Foto: banyuwangibagus.com)

Jadi, lo nggak perlu khawatir lelah saat perjalanan menuju Kawah Ijen. Syaratnya pun cukup mudah, anda hanya perlu mengeluarkan rupiah lebih banyak untuk menggunakan Ojek Ijen ini. Maka lo tidak perlu khawatir akan ketinggalan momen Blue Fire yang hanya ada di Kawah Ijen.


Oh yaaa, ketika lo berkunjung ke Banyuwangi, jangan lupa memasukkan kawasan Bangsring ke dalam list liburan Anda ya!


Nah, 3 hal di atas menjadi syarat wajib yang gue lakukan ketika berkunjung ke Banyuwangi maupun akan mengunjungi kota-kota lain yang ada di Indonesia. Kalau lo, apa punya syarat yang harus dilakukan ketika akan melakukan sebuah perjalanan? Yuk share!

Comments


Sila Tinggalkan Pesan

Terima Kasih Sudah Berbagi Cerita

© 2023 Edited by Nasuha Ali.

bottom of page